Rindu Lagoi? #The Series
Sudah
hampir dua bulan aku resmi meningggalkan Lagoi. Dua tahun bekerja disana tentu
bukanlah waktu yang sebentar untuk mengenal secara dekat beberapa orang yang
telah membantu dan berpengaruh dalam kehidupan karir dan kegiatan sehari-hariku
disana, dan diantara sekian banyaknya manusia yang aku temui selama aku bekerja
disana. Berikut adalah orang-orang yang berkesan bagiku. #bagian 1
Rayendra
Budianta a.k.a Bang Bob.
Arsitek
asal Padang ini awal perkenalannya agak-agak sulit sih, soalnya dia karyawan
yang paling dicari sama atasan-atasan perusahaan. Aku nyebut dia sih anak
emasnya perusahaan. Jujur saja, kadang aku suka iri dengan perlakuan atasan
terhadapnya, so special, tapi saat aku berpikir begitu, aku juga ingat itu
semua karena pekerjaan dan tanggung jawab dia yang besar dan hasil kerja dia
yang bagus. Wajar sih kalo dia “disayang” sama atasan. Kemampuan desain dan
penggunaan software gambar jangan diragukan lagi, skill tingkat atas.
Friend Service. Artwork yang aku buat untuk ulang tahunnya.
Aku
bergabung di perusahaan saat perusahaan akan meresmikan kawasan plaza yang akan
menjadi maskotnya Lagoi. Aku masuk H-2 minggu menjelang peresmian. Persiapaanya
sudah hampir matang, jadi gak ada yang bisa aku lakukan, aku pun tidak
dilibatkan, jadi kerjaanku selama dua minggu pertama hari kerjaku adalah diem
dikantor, dan mempelajari dokumen-dokumen lama sambil beradaptasi dengan
lingkungan sekitar sendirian. Ketika plaza itu resmi beroperasi, awalnya Bang
Bob lah yang akan disana, menjadi penanggung jawab maintenance building plaza,
tapi ternyata diswitch dengan bang Febi. Ruangan keja aku dan bang Febi itu
sebelahan, hanya dipisahkan oleh triplek tipis aja, jadi otomatis Bang Boblah
yang akan menjadi tetangga ruangan kerjaku nanti.
Awal
pertama lihat, kesan yang aku tangkap adalah Bang Bob ini anaknya stay cool,
pendiam dan misterius-misterius gitu, setelah kenal baru sadar kalo dia memang
seperti itu jika bertemu dengan orang baru.
Bang
Bob termasuk partner kerja yang asik, partner kerja yang gak pelit ilmu, suka
ngajarin aku kalo aku gak tau, suka nolong juga kalo dia gak sibuk, dan ku akui
otak bisnisnya lancar. Apa saja yang dianggapnya menguntungkan kedepannya
biasanya dia pikirin tuh mateng-mateng, setelah dirasa cocok, baru
dilaksanakan. Gak mudah menyerah dan pekerja keras terhadap apa yang diyakininya.
Hasilnya dia sudah memulai bisnis photobooth bersama istrinya.
Bang
Bob juga termasuk pemuda yang memiliki daya analisis yang bagus, aku bilang sih
dia pinter, karena kerjaannya mungkin yang membuat dia memiliki daya pikir dan
daya analisis yang tajam. Oh iya dia juga termasuk atasan yang baik, mau turun
tangan membantu pekerjaan anggotanya loh. Kadang dia rela tuh ikutan lembur
untuk nemenin anggotanya, tanpa dibayar. Loyalitasnya ini yang menjadi
panutanku.
Stand Up comedy ceritanya.
Secara
keseluruhan, kami berdua adalah dua kepribadian yang sangat berbeda, satu aktif
satu kalem, satu rasional satu baperan, satu suka buru-buru satu lagi penuh
perhitungan. Cara berteman kami juga berbeda. Entah apa yang membuat kami
akhirnya menjadi dekat, mungkin dinding triplek tipis. Bagaimana tidak, setiap
kali ada pembicaraan pekerjaan ataupun masalah pribadi pasti kami saling
mendengar satu sama lain. Kadang Bang Bob dapat n\telpon sama keluarga dan
pacarnya ditelpon, walaupun mereka ngobrol pakai Bahasa Minang, tetap aja aku
tau isi pembicaraan mereka, kedengeran. Awalnya sih gak enak juga ya, tapi aku
dan Bang Bob sepertinya mengerti etika, jadi isi pembicaraan itu cukup beredar
di ruangan kerja kami saja, gak kami bawa keluar. Kami juga gak heboh mau tau
masalah satu sama lain, kecuali diminta pendapat. Nah karena udah keseringan
tau masalah kerjaan dan masalah pribadi masing-masing jadinya tidak ada dusta
diantara kami berdua.
Walau begitu, Bang Bob ini tekadang suka kelepasan bicara saat asik ngobrol dengan rekan kerjanya. Kadang kalo lagi ngecengin aku di workshop belakang, kadang dia suka kelepasan tuh ngumbar aib atau rahasia aku, yaa rahasia yang gak penting-penting amat sih. Tapi kadang aku jadi malu jadinya. Biasanya kalo udah udah merasa kesal atau marah dengan Bang Bob, aku biasanya menghindar tuh dari dia, bersikap diam sambil mengatur emosi. Kalo udah reda dan emosi stabil baru ngobrol enak lagi dengan Bang Bob, dan Bang Bob mengerti akan sikapku ini, sepertinya, soalnya aku gak pernah konfirmasi ke dia, hehehehe.
Waktu acara Spartan 2016.
Kedekatan
dan kerja sama aku dan Bang Bob itu terkenal dikalangan kantor dan perusahaan,
buktinya apa? Setiap salah satu dari kami gak masuk, pasti orang-orang bakalan
nanya juga ke salah satu dari kami. Kebanyakan sih, orang-orang nanya kabar Bang
Bob ke aku, soalnya Bang Bob lebih sering izin cuti dari pada aku, izin pulang
ke Padang untuk ngurusin pernikahannya. Nah saat dia cuti nih, aku jadi
kesepian deh di kantor, ngerasa kosong gitu, mau mangkal di ruangan Bang Bob
pun jadi gak enak. Aku tuh sering mangkal di ruangan keja Bang Bob, soalnya
ruangan dia lebih adem daripada ruanganku, jadi kalo selesai keliling cek
lapang, aku gak masuk dulu ke ruanganku, tapi masuknya ke ruangan Bang Bob,
ngadem.
Kesibukan
di perusahaanku itu ada musim-musimnya. Bulan Januari-Juni adalah masa tenang
dan masa damai, bulan Juli-Desember adalah bulan sibuk, karena banyak sekali
event-event besar yang harus kami siapkan di bulan tersebut. Aku dan Bang Bob
berada dalam satu department yang sama. Department paling sibuk di perusahaan.
Kalo udah masuk bulan Juli-Desember, bersiaplah untuk lembur dan menguras
pikirian lebih untuk mengatur section masing-masing.
Section
Bang Bob lebih sibuk daripada aku jadi dia sih yang lebih sering lembur, tapi
bukan berarti aku gak sibuk ya di bulan Juli-Desember. Kebiasaannya aku ditarik
dari section aku dan diminta untuk mengawal divisi transportasi perlengkapan.
Nah divisi transportasi perlengakapan ini lah divisi yang harus segera selesai
pekerjaannya di lapangan, karena kalo perlengakapanya belum ada dilapangan,
Section Bang Bob gak bias kerja, setelah event selesai, divisiku juga yang
menjadi divisi paling akhir kerjaanya, karena harus memulangkan kembali
perlengkapan. Event dikatakan benar-benar selesai jika divisi aku selesai.
Acara Ironman 2016.
Saat
aku selesai membawa perlengkapan ke lapangan, berarti pekerjaan aku selesai
dong, tidak doong, aku tetap harus stand by dilapangan untuk membantu. Membantu
apa aja yang diperintahkan, nah kalo udah beginin biasanya divisi aku marger
dengan sectionnya Bang Bob, jadinya enak, capeknya bareng-bareng, keselnya
bareng-bareng, ngumpatnya bareng-bareng, diantara kami berdua aja tapi,
hehehehe.
Bang Bob itu kalua udah yakin dengan apa yang akan dilakukannya, dia akan sungguh-sungguh tuh melakukannya. Terbukti saat dia merintis usaha photobootnya di Padang. Terbukti saat dia merintis usaha photoboot miliknya. Disaat kerjaan senggang di kantor, dia mulai tuh cari-cari ide untuk dekorasi photobootnya, sudah dapat idenya, cari bahan. Bahan yang digunakan itu adalah bahan-bahan sisa yang ada diworkshop, jadi mendaur ulang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai. Hasilnya keren kok. Nah menjelang hari pernikahannya, dia kan sering pulang-pergi ke Padang, maka dibawanya lah itu hasil kreasinya itu. Jadi ke Padang tuh gak bawa koper atau baju, cuma satu tas aja, dan isinya ya dekorasi photoboothnya itu.
Saat Bang Bob akan menikah, tentunya aku diundang dong.
Undangan special lagi. Jadi aku memang sudah mempersiapkan waktu untuk cuti dan
materi untuk berangkat ke Padang. Jauh-jauh hari aku juga sudah ngomong ke
atasan untuk izin cuti, mau menghadiri pernikahannya Bang Bob. Nah, rejeki anak
sholeh dan rejeki anak emas nomplok disini, aku dapat tiket pulang-pergi
Batam-Padang secara gratis. Alhamdulillah. Bisa jalan-jalan sebentar gratis.
Memang sudah lama juga aku gak ke Padang, terakhir aku ke Padang itu kira-kira
saata aku kelas 4 SD, dan yang lebih penting sih aku bisa menunaikan janji pada
diriku sendiri dan juga janji kepada Bang Bob. Apa saja yang aku lakukan di
Padang, kalian bisa membacanya di sini kok J
Menghadiri pernikahan Bang Bob dan Kak Tity.
Keputusanku untuk resign dari perusahaan ini sudah
diketahui Bang Bob jauh-jauh hari, karena aku sering cerita mengenai keinginan
dan ketidaknyamananku berkarir disini, Ya, dialah orang pertama yang mengetahui
keinginanku ini dan dia juga orang yang mengetahui beberapa alasanku untuk
resign dari perusahaan tsb. Walau gak semua alasan dia tahu, karena ada satu
atau dua alasan yang aku keep sebagai privasi.
Itulah partner kerja terbaikku selama ini, semoga suatu
hari nanti, aku bisa bertemu kembali dengannya, aku bersyukur bisa mendapat
partner kerja sebaik dia. Bahkan sampai malam terakhir di Lagoi pun dia dating
bantu aku packing barang-barang ke koper. Partner kerja yang baik juga salah
satu rejeki yang harus kita syukuri kan. Semoga ditempat baru nanti, aku
menemukan partner kerja yang sebaik dia, Bang Bob.
Sampai Jumpa lagi Bang Bob. :)
Comments
Post a Comment