Travel Wedding to Padang part 2
Seminggu bersama
“SANTAN”
4 Desember
2016. Hari Minggu. Tidak ada
agenda sebenarnya hari ini. Bang Bob bilang dia akan jemput aku waktu sore.
Yasudahlah, gpp. Setidaknya aku bisa wifi-an gratis di rumah bang Bob. Hehehe.
Ku kira tidak ada agenda kemana-mana kan, ternyata Kak Oni dan Bang Eno (kakaknya Bang Bob) ngajakin aku untuk ikut jalan beli oleh-oleh. Sore ini kak Oni akan balik
ke Batam. Yaudah deh, aku nurut aja, dari pada bengong dirumah kan. Meluncurlah kembali lagi ke kota. Siang ini aku diajak minum es duren. Nama cafenya lucu
deh, namanya "Iko Gantinyo". Hahahaha. Es krimnya enak dan buat kenyang. Lumayan
buat melepas dahaga dipanasnya kota Padang hari ini. Perjalanan dilanjutkan
dengan membeli oleh-oleh untuk teman-temannya kak Oni di Christine Hakim. Kami
membeli di toko yang dekat jembatan Siti Nurbaya. Aku masih ingat, dulu saat
aku kemari, ke toko ini waktu kecil dulu, depan toko ini terasa luas sekali,
tapi pas sekarang kok semakin sempit ya perasaan.
Es Durian rasa Original
Setelah membeli oleh-oleh, kak Oni ngajak aku
untuk makan siang di seafood restaurant. Awalnya agak gak mau sih, tapi karena
ini di Padang, jadinya penasaran, seafood di Padang itu gimana sih? Apakah sama
dengan seafood di Lagoi. Aku diajak untuk makan seafood di salah satu pondok di
daerah pantai Pasir Jambak, dan benar saja, seafood Padang berbeda dengan
seafood Lagoi. Full of Santan. Dari mulai ikan, cumi-cumi, udang semuanya
dimasak menggunakan santan, lagi-lagi rasanya enak, sambalnya juga enak.
Alhamdulillah.
niih seafoodnya orang Padang. Santan semua.
Setelahnya kami pulang kembali ke rumah, kak
Oni mau siap-siap, aku juga mau siap-siap juga, soalnya Bang Bob mau jemput aku
kerumah Kak Thity. Malam ini aku akan nginap di rumah kak Thity. Jam 16.00 WIB
bang Bob datang. Setelah pamit kami langsung meluncur kerumah kak Thity. Bang
Bob ngajakin aku untuk nyobain Pizza di Panties Pizza. Beneran guys, ini pizza
enaak banget. Homemade and fresh from the oven. Tempatnya juga instagramable,
jadi bisa lah selfie-selfie disini. Pizza favoritku disini itu adalah pizza Say
Cheese (isinya keju, kejunya meleleh dong, duuh). Habis dari makan pizza, aku
minta diantarin ke Jembata Siti Nurbaya. Entah kenapa pengen aja nongkrong di
atas jembatan ini.
Pizzaa..
Salah satu dekorasi di dinding toko
Say Cheese.. :)
selfie sesudah kenyang.
Ternyata kalo malam, banyak penjual jagung
dan roti bakar disisi kiri-kanan jembatan ini. Jagung yang dipakai ternyata
jagung Thailand, kupikir jagung hawaii. Habis teksturnya mirip-mirip sih. Dari
atas jembatan sini kita bisa melihat banyak sekali kapal Yacht yang berlabuh di
sungai di bawah jembatan ini.
Suasana malam di Jembatan Siti Nurbaya
Jagung Bakaar.
Nampak gak kapal Yacht yang berlabuh itu?
5 Desember
2016. Hari ini. Bang Bob dan
Kak Thity ngajakin aku untuk pergi ke BukitTinggi. Yeaay. Jadi pagi-pagi aku
bangun dan bangunin pengantin baru. Bang Bob harus nganter mobilnya ke rumah
untuk dipakai papanya. Jadi jam setengah 8 aku ikut bang Bob kerumahnya. Nanti
kami dijemput sama kak Thity. Nyampe rumah, karena belum sarapan, kami beli sarapan
lontong dulu, kupikir bakal biasa aja, ternyata ada yang spesial di
gorengannya. Aku baru nemu gorengan namanya salahlua. Bentuk bulat2 dengan
isian ikan kecil. Aku sih bilangnya ikan teri. Untuk adonannya sama kayak
adonan bakwan biasa, tapi mungkin karena ada ikannya kali ya makanya jadi enak.
Pokoknya sarapannya enaklah, apalagi ditengah musim hujan begini.
Salahlua.
Hujan terus jatuh kebumi dari pagi, mataku
jadi ngantuk. Eeeh ketiduran. Pukul 09,30 kebangun dan kulihat bang Bob juga
ketiduran di depan tivi. Kak Thity belum datang juga. Akhirnya kami mandi dan
bersiap-siap. Pukul 10.00 WIB kak Thity belum datang juga, masih dijalan,
ternyata dia ketiduran juga. Jadilah jam 11.00 WIB kami baru berangkat ke
BukitTinggi dengan ditemani hujan
tuh liat, kabutnya.. gak lama hujan lagi deh.
Perjalanan menuju BukitTinggi juga menjadi
perjalan yang nostalgic buatku. Melihat apa yang kulihat waktu kecil dan
melihatnya kembali saat sudah dewasa ini, rasanya ada sensasi perasaan
tersendiri. Gak tau namanya. Jalan menuju BukitTinggi indah, jurang disisi kanan
tak menyulutkan tekad untuk memandangi keindahan alam ini. Sepanjang perjalanan
ditemani hujan. Terlebih-lebih saaat melewati Padang Panjang, hujan
selebat-lebatnya. Saat hujan reda sedikit, aku coba untuk buka jendela mobil,
menghirup udara Sumbar. Menyegarkan. Sayang hujan kembali deras.
Hujan deras. Like TT
Jembatan. Nostalgic banget kalo liat ini,
Ini juga, Air Terjun persis di pinggir jalan. Called my chilhood memories.
Saat di Padang Panjang aku teringat akan
warung sate legendaris di kota ini. Warung Sate Mak Sukur. Waktuku kecil toko
Mak Sukur ini besar sekali keliatannya, tapi waktu kesana lagi, warungnya jadi
kecil, hanya kayak ruko biasa aja. Aku sempat berdebat sama Bang Bob soal ini,
soal ukuran tokonya. Bang Bob bilang mungkin karena perbedaan ukuran tubuh
makanya terjadi perbedaan.
Memasuki kota
BukitTinggi, hujan sudah reda, tapi angin berhembus kencang, kami bergegas
menuju hotel Novotel untuk menjemput nenek kak Thity. Setelah menjemput kami
pergi untuk makan siang, tentu saja makan nasi kapau dong kalo sudah tiba
disini. Setelah bertanya-tanya sama penduduk lokal dan berjalan agak kedalam
pasar lereang, kami tiba juga di warung makan Nasi Kapau. Wuiih lauk-pauk yang
dhidangkan sungguh menggoda perut.
Aku sendiri memilih untuk mencoba lauk tambusu (tahu dan telur dibalut di usus sapi) atau sosisnya orang minang dan juga dendeng kering atas rekomendasi dari Bang Bob. Agak geli sebenarnya waktu mau makan tambusu ini, trus mikir, kapan lagi makan tambusu ditempatnya langsung, jadi hajar ajalah.
Menu-menu untuk lauk Nasi Kapau.
Salah satu yang menarik adalah Centong tongkat panjang sakti itu untuk menciduk lauk
Aku sendiri memilih untuk mencoba lauk tambusu (tahu dan telur dibalut di usus sapi) atau sosisnya orang minang dan juga dendeng kering atas rekomendasi dari Bang Bob. Agak geli sebenarnya waktu mau makan tambusu ini, trus mikir, kapan lagi makan tambusu ditempatnya langsung, jadi hajar ajalah.
Ini dia TAMBUSU.
Nasi Kapau
Saat makan,
ada tuh pengamen lewat, suaranya bagus deh. Berkali-kali dia nyanyi di dekat
kami. Oh ya, sepenglihatanku, penduduk BukitTinggi ini bersih-bersih ya
orangnya, kulitnya putih, wajahnya menarik, pokoknya enak dilihat deh. Hari itu
hanya beberapa penjual saja yang menjual nasi kapau, banyak toko yang masih
tutup, karena bukan hari libur mungkin.
Setelah puas
makan, kami memutuskan untuk kembali ke hotel untuk mengambil mobil, sembari
berdiskusi untuk pergi kemana sembari tak lupa untuk foto-foto dulu didepan Jam
gadang. Sebenarnya aku ingin sekali bisa masuk ke museum Bung Hatta, tapi
karena hujan dan waktunya mepet, sepertinya Allah minta aku kembali lagi kesini
lain waktu. Waktu sudah siang dan menuju sore kala itu. Awalnya mau ke Lubang Jepang, tetapi tante kak Thity meminta untuk diantar ke cafe yang lagi hits
katanya. Taruko Resto Cafe. Aku sendiri gak tau ya itu tempat apa, karena
statusnya disini aku adalah pendatang yang tak tau apa-apa jadi ikut sajalah.
Pemandangan dari kamar hotel.
Aku dan Jam Gadang.
Your Wedding. My Trip, My Adventure.
Teropongnya gede.
Untuk menuju
ke Taruko, kami mengandalkan Google Maps. Jalannya melewati Goa Jepang juga
sih, lewat saja, gak usah mampir, ngejar waktu. Taruko Resto Cafe ini letaknya
di dekat lembah gitu, aku gak yakin pasti, apakah itu Lembah Arau, Lembah Anai
atau Ngarai Sianok, yang jelas pemandangan dari luarnya aja sudah keren. Aku
semangat sekali untuk datang kesini saat sudah melihat cafe ini dari kejauhan.
Nah di suatu tempat di sekitaran sini itu restorannya.
Saat kami
tiba, sudah banyak pengunjung lain, ramai pula. Untungnya saat kami tiba mereka
sudah akan pulang, jadi yeey sepi deh cafenya, hanya ada kami dan beberapa tamu
di gedung lain. Kondisi saat itu hujan, jadi cocoknya sih menikmati pemandangan
sambil ditemani yang hangat-hangat. Jadi kami memesan minuman hangat dan
cemilan saja. Pemandangannya Masya Allah, indah sekali, kita berada di
tengah-tengah lubang yang dikelilingi oleh batu/gunung abu-abu. Dibawah kaki
kita itu rumput, ada sungainya, duuhh cakep beneeer. Kami pun sepakat untuk
mnghabiskan waktu disini.
Kami kembali kehotel saat mau maghrib. Karena takut
kemaleman, kami pun berpisah dengan keluarga nenek kak Thity di hotel. Sebelum
jalan pulang ke Padang, aku singgah sebentar untuk beli oleh-oleh kaos khas ini
khusus untuk diriku sendiri. Ya doong masa gak ada oleh-oleh untuk diri
sendiri. Kalo untuk orang lain besok aja ya.
Sebelum pulang kerumah dan
istirahat, Bang Bob ngajak aku makan sate padang di rumah makan sate Bahagia.
Aku beneran bahagia makan sate disini. Kuahnya sesuai yang kuinginkan, dan
porsinya itu looh. Setiap ada pembeli datang, kita akan dihidangkan satu piring
penuh dengan tusuk sate, satu piring itu ada 50 tusuk sate, jadi kita makan
sepuasnya dari 50 tusuk itu, jika masih kurang bisa tambah, jadi memang makan
sepuasnya deh, tapi ingat kantong ya,, karena satu tusuk sate harganya Rp.2000
jadi dihitungx. Tapi kalo kata papa saya sih, kalo makan itu jangan dipikirin
harganya selama kita yakin uang kita cukup makan saja, biar nikmat.
Nah ini dia. Cakep kaan
Swafoto berjamaah
Candid banget nih. Thank you bang Bob :)
Sebelum pulang, habisin dulu tehnya.
Sate Bahagia. Beneran bahagi makan disini. I am Satay Lovers
Muka-muka bahagia abis makan sate. Hahahah.
6 Desember
2016. Hari ini aku pulang ke
Lagoi. Terima Kasih saya ucapkan kepada keluarga besar Jamalius dan Eva Lenggo
Geni ( ayah dan ibu Bang Bob), keluarga Asril Koto dan Sofia Gusti Amri (Ayah
dan ibu Kak Thity) atas jamuan dan ketersediaanya menampung saya selama saya di Padang.
Terima kasih juga kepada Kak Ony dan suami sudah mau ngajak saya jalan-jalan
keliling Padang dan traktirannya ya. Yang paling penting, terima kasih kepada
Rayendra Budianta (Bob) dan Siti Nurul Marfia (Thity) atas special
Invitationya, karena undangan kalian saya bisa kembali ke Padang. Terima kasih
atas segala-segalanya selama saya di Padang, semoga pernikahan kalian di beri
keberkahan dan kebahagian selalu ya. Happy Forever.
Sampai jumpa lagi. :)
***
Part 3 nya ngak ada ya?
ReplyDeletegak ada.. udah tamat di part ini aja.
Delete