PERJALANAN UDARA DI ERA NEW NORMAL

Halo semua, bagaimana kabarnya? Libur akhir tahun sudah didepan mata, sudah berniat untuk melakukan perjalanan? Sudahkah memesan tiket dari sekarang? Bagi sebagian orang, melakukan perjalanan adalah ritual wajib yang harus dilakukan setiap tahunnya. Minimal satu tahun sekali, ditambah lagi sempat adanya larangan dari pemerintah untuk melakukan perjalanan, membuat hasrat mereka yang terbiasa bepergian semakin membuncah.

Angin segar datang dari pemerintah, setiap orang sekarang bisa melakukan perjalanan baik melalui darat, air ataupun udara, tapi harus taat melakukan Protokol Kesehatan. Sudah tidak asing dong dengan istilah Protokol Kesehatan? Nah di artikel ini aku akan membagikan pengalamanku langsung dalam mengikuti protokol kesehatan dalam perjalanan melalui di era New Normal ini.

1. Tiket

Harus punya tiket dulu dong pastinya. :D. Naah untuk harga tiket sendiri, harganya sekarang fluktuatif. Jadi sering-sering saja ya cek aplikasi penjual tiket langganan. Setelah menentukan tanggal untuk cuti atau bepergian, langsung deh cek semua aplikasi penjual tiket, bandingkan harganya, dan pilih yang lebih murah. SStt... jangan lupa untuk mengecek web resmi dari maskapai, terkadang harga di web maskapai lebih murah loh dari harga di aplikasi penjual tiket. Coba cek dulu di web maskapainya. XD. 

2. Surat Rapid Test / Swab Test / PCR

Surat sakti yang WAJIB kalian punya. Aku bilangnya sih ini "Visa"nya jaman now. Tanpa surat ini kalian tidak akan bisa masuk bandara. Jangan coba-coba abai akan surat ini ya. Surat ini bisa kalian dapat di layanan kesehatan yang ada didekat kalian seperti puskesmas, rumah sakit dll. Eits, tidak semua ya, hanya beberapa instansi atau laboratorium yang telah diverifikasi oleh pemerintah saja yang bisa mengeluarkan surat ini. Jadi cari tau faskes yang ada disekitarmu. Masa berlaku surat ini adalah 14 hari sejak diterbitkan. Untuk perjalanan domestik, kalian cukup melakukan rapid tes dengan kategori non-reaktif. Kalau saat diperiksa kalian reaktif, biasanya akan dilakukan tes berikutnya yaitu tes swab. Jadi luangkan waktu H-2 dari tanggal keberangkatan untuk melakukan rapid test.


Hasil dari rapid test yang kulakukan bisa didapatkan dalam waktu 1-2 jam sejak pemeriksaan, tergantung keramaian peserta rapid test. Untuk swab, aku tidak tau karena belum pernah. Jadi aku sarankan ke kalian untuk melakukan Rapid test H-2 atau H-3 dari tanggal keberangkatan. Takutnya kalian reaktif dan harus uji swab. Uji swab sendiri juga tidak semua rumah sakit bisa melakukannya. Tempat kalian rapid test, belum tentu bisa melakukan swab test. Jadi kalian masih ada sisa hari jika diharuskan untuk uji swab. Harga untuk rapid test, adalah 150 ribu. Harga ini adalah harga yang sudah ditetapkan pemerintah ya jadi jangan mau kalau ada oknum minta lebih. Setelah dapat surat keterangan pemerikasaan, simpan suratnya baik-baik. Dua hal diatas, adalah hal-hal yang harus kalian siapkan sebelum perjalanan. Berikutnya aku akan jelaskan beberapa hal baru saat melakukan perjalanan.

1. Masker

Sejak masuk bandara, bahkan saat keluar rumahpun, kalian wajib menggunakan masker. Tidak bisa tidak, karena kalian akan ditegur dan disuruh beli masker jika tidak menggunakan masker. Lebih bagus lagi kalau menggunakan faceshield. 

2. Validasi Surat Rapid.

Ini adalah proses baru di era new normal ini. Saat tiba di bandara, biasanya kan kita langsung check-in dan mengurus bagasi, nah sekarang tidak. Sebelum tahap itu, kamu harus mem-validasi surat rapid kamu. Jangan lewatkan proses ini, karena sampai kamu mau naik ke pesawat pun, petugas tetap akan memeriksa apakah surat rapid kamu sudah di validasi oleh petugas bandara atau tidak. Proses validasinya berlangsung sebentar, hitungan detik saja, karena surat kamu hanya dicap stempel Valid saja seperti ini.

Yang lama itu adalah Ngantri. Kamu bayangin saja, di jam yang sama, ada berapa banyak penumpang dari maskapai dan jam terbang yang berbeda yang hendak melakukan validasi surat di satu waktu yang sama denganmu. Hal ini yang menyebabkan timbulnya saran untuk hadir H-3 jam dari jam boarding pesawat kamu. Lama ngantrinya gaes.

Ngantri masuk bandara. Siapkan KTP,Tiket dan Surat Rapid kalian.


Ngantri lagi untuk validasi surat rapid test.

3. Self Check-in

Beberapa maskapai, mengeluarkan kebijakan self check-in untuk menghindari kontak fisik antara petugas dan calon penumpang. Jadi tidak ada lagi proses antri check-in. Saranku sih, dari rumah kamu sudah check-in sendiri aja melalui web maskapai. Jadi saat proses validasi surat rapid selesai, kamu sudah bebas. Bila kamu memiliki bagasi, kamu juga dianjurkan untuk melakukan self check-in. Nanti akan keluar e-boarding pass, nah kamu tinggal tunjukkan e-boarding pass kamu ke petugas  untuk mendaftarkan bagasi kamu. Konter bagasinya masih sama kok dengan konter check-ini. Lalu tiker bagasi kamu akan ditempel disurat rapid kamu yang telah tervalidasi.


Validasi surat keterangan non rekatif sudah, check-in sudah, bagasi sudah, selamat kamu sudah bisa melenggang dengan tenang menuju ruang tunggu. Ingat, sambil pakai masker dan tetap jaga jarak ya. Tapiii ada satu hal penting lagi yang bisa banget kamu lakukan sembari menunggu jam terbang yaitu mengisi :

4. E-Hac (Electronic Health Alert Card)

E-hac dalam Bahasa Indonesia disebut Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI. Kartu ini bisa kamu dapatkan dengan cara mengunduh di playsotre atau apple store dengan kata kunci "eHAC Indonesia" seperti ini. Berikut tata cara mengisi E-HAC :

1. Pada layar utama Ehac, klik bagian ''pengunjung''


2. Di halaman berikutnya klik HAC (lingkar merah)


3. Pada halaman berikutnya, lihat pojok kanan bawah, lalu klik eHAC


4. Berikutnya akan muncul dua pilihan, klik ehac Domestik Indonesia untuk perjalanan domestik.





5. Berikutnya isilah tiga formulir yang ada, isi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan sesuai KTP dan tiket kendaraan.


6. eHAC telah jadi.



Setiap penumpang baik yang menggunakan pesawat dan kapal laut wajib mengisi Ehac di bandara / pelabuhan tujuan. Kalau kereta api saya tidak tau. Ehac hanya akan diperiksa saat kita telah tiba di bandara/pelabuhan tujuan, makanya banyak penumpang yang terlena saat keberangkatan, dan tergopoh-gopoh saat di lokasi tujuan, panik, bingung, nanya2x apa itu ehac. Mengisi ehac tidak sulit kok, jangan takut salah, karena kita bisa mengecek dan mengubahnya nanti jika ada yang salah. Hasil akhir dari pengisian ehac adalah barcode yang akan di scan oleh petugas di kedatangan. Ingat setiap kali barcode kalian telah discan, maka Ehac kalian akan selesai


7. Untuk menampilkan barcode, kalian cukup klik kartu eHAC yang telah selesai, nant tampilannya akan seperti ini. Barcode inilah yang harus kalian perlihatkan kepada petugas. Jika kalian ragu mengenai isi formulir tadi, kalian bisa memperbaharuinya, lihat ada opsi 'perbaharuan HAC'.

Bila kalian transit atau pindah mode transportasi maka kalian harus mengisi ehac kembali. Misal, kemarin aku naik kapal laut dulu ke Batam, di pelabuhan Batam, Ehac-ku diperiksa dan di scan oleh petugas. Otomatis ehac yang sudah kubuat hilang. Lalu saat tiba di bandara tujuan (Kuala Namu) aku diminta menunjukkan ehac lagi, untung saja saat diruang tunggu bandara Batam aku sudah mengisi ehas kembali, jadi tinggal melaju saja ambil bagasi, sedangkan yang lain sibuk download dan mengisi ehac kembali.

 

Siap Terbang.

Itu tadi beberapa pembaharuan dari perjalanan melalu udara di era New Normal ini. Semoga kita semua bisa survive, dan pandemi ini cepat hilang. Agar kita bisa kembali lagi hidup "Normal" tanpa ada embel2x kata "New". Staf safe semua dan ingat pesan ibu : pakai maskermu, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarakmu.



Comments

Popular posts from this blog

Mari Mengenal Tanaman hias : Ruellia malacosperma, si Kencana ungu yang bisa hidup di mana aja. Kok bisa??

Mari Mengenal Tanaman hias : Turnera ulmifolia atau lebih akrab disebut kembang pukul 8. Looh, kok bisa?

Mari Mengenal Tanaman hias - Syzygium oleana, si Pucuk Merah yang bisa jadi apa saja.