Mari Mengenal Tanaman Pacing

(Coctus woodsonii)

Hai landscaper dimanapun kalian berada, dalam #TanamanLanskap ini, aku mau berbagi kepada kalian, tentang tanaman-tanaman hias yang mampu tumbuh dengan baik dilingkungan yang panas (daerah dekat pantai), kondisi tanah yang buruk (tanah timbunan dan tanah bauksit). Semua tanaman yang ditulis,  sudah pernah ditanam oleh penulis langsung dilapangan dan berhasil tumbuh dengan baik dengan metode perawatan tanaman pada umumnya. Semoga bermanfaat.

Kali ini aku mau ngenalin nih salah satu tanaman hias yang cukup bandel dan gampang banget perawatan dan pengembangbiakannya. Dia adalah Pacing (Indonesia) atau red button ginger (Inggris).

Tanaman dengan nama latin Coctus sp. ini memiliki banyak sekali varietas. Ada Coctus sp. 'Red rose', Coctus ertythrophyllus, Coctus malortienus. Namun, diblog ini aku mau bahas tentang si Coctus woodsonii atau kalau ditempatku sering disebut sebagai pacing. Tanaman ini termasuk dalam famili Zingiberaceae.

Dalam buku Tanaman Hias Lanskap edisi revisi karangan Garsinia Lestari, S.P dan Ira Puspa Kencana, S.P disebutkan bahwa perbanyakan tanaman ini melalui rimpang dan biji. Perawatannya yaitu pemupukan 1 kali/3 bulan, dan penjarangan secara insidental.

Untuk si Coctus woodsonii sendiri, ternyata bisa diperbanyak dengan cara stek batang. Caranya cukup mudah. Potong batang pacing menjadi beberapa bagian. Pada batang pacing, terdapat buku-buku atau ruas-ruas yang membentuk garis-garing horizontal dibatangnya. Nah kalian bebas mau motong sepanjang apa, asal buku-buku pada batang pacing ini beberapa bagiannya harus ada yang masuk ke dalam tanah. Buku-buku inilah yang bakal menjadi calon akar. Batang muda atau batang tua yang di potong untuk stek sama saja.

Batang Pacing yang distek dengan ketinggian yang beragam

Siapkan media tanam, lalu tancapkan batang pacing yang telah dipotong. Lakukan penyiraman rutin. Selang beberapa hari, kondisi batang yang baru ditancap ditanah akan menjadi kecoklatan seperti layu.

Kondisi batang pacing yang baru ditancap ke tanah

Tenang saja, ini tidak mati kok. Siram rutin lagi aja. Selang beberapa hari kemudian, tunas muda akan tumbuh dari batang yang berwarna coklat kemarin, selanjutnya akan berkembang menjadi batang muda. Lihat gambar dibawah ini.


Batang muda sudah mulai tumbuh.

Kalau sudah seperi ini, SELAMAT! itu artinya Pacing sudah siap tumbuh. Lakukan perawatan rutin saja, seperti penyiraman, pemupukan (bila sudah waktunya), pemberian insektisida. Maka pacing akan tumbuh menjadi bibit baru dan siap ditanam di lapangan.

Bibit Pacing sudah siap ditanam dilapangan.


Coctus woodsonii, berdasarkan pengamatan dilapangan. Akan tumbuh maksimal dan cantik pada area yang shading (not full sun). Tanamlah ia di area yang tidak terkena matahari secara langsung terus-menurus, karena kalau terkena matahari terus menerus, pacing akan tumbuh kurus, daunnya jarang-jarang dan tidak mengkilap. Kalian bisa meletakkannya di area yang pagi terkena sinar matahari, lalu ketika menjelang siang-sore dia sudah berada didaerah bayangan. kalau begini masih ok.

Salah satu pengaplikasian tanaman Pacing.

Pacing bisa tumbuh hingga 1 m lebih, tergantung keinginan kalian, mau dibiarkan tinggi atau pada ketinggian tertentu. Tanaman ini bisa loh standout dengan dirinya sendiri, dan bisa dijadikan alternatif untuk pilihan tanaman groundcover (bila ditanam masal) atau scren untuk kolong-kolong bangunan.

Jadi, sudah lebih mengenal Pacing kan?

Next, dalam #TanamanLanskap bahas tanaman apa lagi ya??

Comments

Popular posts from this blog

Mari Mengenal Tanaman hias : Ruellia malacosperma, si Kencana ungu yang bisa hidup di mana aja. Kok bisa??

Mari Mengenal Tanaman hias : Turnera ulmifolia atau lebih akrab disebut kembang pukul 8. Looh, kok bisa?

Mari Mengenal Tanaman hias - Syzygium oleana, si Pucuk Merah yang bisa jadi apa saja.